Menjalankan sebuah bisnis pada saat ini adalah sebuah kegiatan yang penuh tantangan. Berkembangnya permintaan konsumen untuk memperoleh sebuah pelayanan yang lebih baik, berkualitas dan beraneka ragaman didukung dengan meningkatnya persaingan secara global membuat perusahaan harus berpikir secara cepat dan tepat bagaimana cara mengatur kembali bisnis mereka agar dapat bersaing di pasar global. Manajemen supply chain merupakan sebuah strategi awal untuk perusahaan-perusahaan yang mau melakukan peningkatan pelayanan tanpa harus meningkatkan biaya sehubungan dengan kegiatan ECR ( Efficient Consumer Response ) yang merupakan suatu strategi yang bertujuan untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pada proses distribusi dan membuatnya semakin tanggap terhadap permintaan konsumen. Semua itu melibatkan usaha kerjasama diantara mitra dagang untuk meningkatkan arus barang, informasi yang melalui jalur supply chain, mulai dari bahan mentah sampai ke pabrik lalu didistribusikan ke retail sampai akhirnya ke tangan konsumen. Manajemen yang efektif dari sebuah bisnis dimudahkan dengan adanya teknologi perdagangan secara elektronik ( e-commerce ) dan standar-standar dunia, dimana keduanya merupakan faktor kunci didalam global supply chain dan penyederhanaan proses perdagangan international.
Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Dan ternyata tidak mudah mengimplementasikan eCommerce di Indonesia, dikarenakan banyaknya faktor yang terkait dan teknologi yang harus dikuasai. Apalagi bila ditinjau dari segi sumber daya manusia yang menguasai bidang e-Commerce ini masih minim di Indonesia. Jangankan di Indonesia, di luar negeri pun hal ini masih menjadi masalah yang cukup serius. Untuk itu perlu digalang usaha-usaha untuk mendapatkan SDM yang sudah ada, sehingga kita mampu bersaing di dunia global.
Kendala utama yang kadang dijumpai yaitu minimnya buku-buku referensi, jurnal, maupun majalah yang membahas mengenai eCommerce. Selain lemahnya penguasaan bahasa Inggris oleh orang Indonesia, buku-buku asing tersebut tidak murah harganya bagi kalangan masyarakat secara umum. Oleh karena itu perlu dijelaskan apa sebenarnya e-commerce itu agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui apa itu e-commerce?
e-Commerce merupakan suatu kumpulan dari teknologi beserta aplikasinya dan proses bisnis, yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan masyarakat melalui transaksi elektronik dan pertukaran secara elektronik untuk barang, jasa dan informasi. E-Commerce mempunyai karakteristik utama, yang pertama adalah adanya transaksi antara dua belah pihak, yang kedua adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi, dan yang ketiga Internet merupakan media utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.
e-Commerce umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
Business to Business (B2B) yaitu kegiatan bisnis yang terjadi antar perusahaan atau produsen;
Business to Consumer (B2C, retail) yaitu kegiatan yang terjadi pada pelelangan, perusahaan penjual jasa dan perusahaan retail online;
Consumer to Business (C2B), yaitu kegiatan bisnis yang terjadi di antara konsumen dan produsen;
Government to Business (G2B), yaitu kegiatan bisnis yang terjadi di antara pemerintah dan pengusaha;
Government to Consumer (G2C), yaitu kegiatan bisnis yang terjadi di antara pemerintah dan konsumen.
e-Commerce memberikan beberapa keuntungan antara lain:
Revenue stream yang baru yang mungkin sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional
Meningkatkan market exposure
Menurunkan biaya operasi (operating cost)
Memperpendek waktu product cycle
Meningkatkan supplier management
Melebarkan jangkauan (global reach)
Meningkatkan customer loyality
Meningkatkan value chain dengan mengkomplemenkan business practice, mengkonsolidasikan informasi dan mebukanya kepada pihak-pihak yang terkait di dalam value chain.
Kelemahan E-Commerce
Isu security
Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
No cash payment
Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.
Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.
Sebenarnya E-commerce merupakan peluang bagi para pengusaha khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk menembus pasar global yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Oleh karena itu diperlukan upaya bersama untuk:
mengadakan sosialisasi dan edukasi pasar E-Commerce Indonesia.
menyiapkan infrastruktur fisik yang mendukung aplikasi E-Commerce.
menyiapkan regulasi yang kondusif bagi E-Commerce.
meningkatan kualitas produk nasional agar dapat memenuhi standar internasional dalam menembus pasar global.
Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Com dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Com biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.
Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard (cash card). Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com
Hal yang paling sering dikhawatirkan oleh konsumen adalah pada saat pembayaran barang, jasa atau informasi, dimana informasi kartu kredit yang masukkan, dikhawatirkan dapat disalahgunakan atau dicuri. Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman daripada di dunia biasa.
Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di restauran, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 – setiap kali anda membuang resi pembelian kartu kredit – anda sebetulnya telah membuka informasi kartu kredit tersebut untuk dicuri. Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.
Sebagai contoh : Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.Yang menandakan suatu retailer web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkunci di pojok kanan status bar. Sedangkan pengguna Netscape Navigator, akan melihat tanda kunci di pojok kiri status bar. Jika tanda-tanda tersebut muncul, berarti Anda sedang ter-connect pada server yang aman. Karena standar yang dipakai untuk secure connection ini relatif baru, sehingga belum semua cybershop menggunakan standar ini.
Kumpulan dari banyak cybershop yang telah terintegrasi dinamakan cybermall. Beberapa cybermall akan mengecek terlebih dahulu legitimasi dari cybershop yang akan masuk, sehingga dapat menghindari adanya cybershop yang palsu. Beberapa cybermall juga menyediakan jasa-jasa tambahan, seperti billing atau tagihan yang tersentralisasi, menjadikan proses belanja menjadi lebih mudah dan aman.
Untuk lebih meyakinkan pelanggan akan keamanan, e-commerce menggunakan standar yang digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
Electronic Data Interchange (EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site.
Open Buying on the Internet (OBI): adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
Open Trading Protocol (OTP): OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
Open Profiling Standard (OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
Secure Socket Layer (SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.
Secure Electronic Transactions (SET): SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.
DAFTAR PUSTAKA
http://dudung-net/index.php.
http://www.malangkab.go.id/
http://sinergi_web.tripot.com/
http://republikbm.blogspot.com/
http://www.gs1.or.id/
http://www.btn.co.id/
http://teriyakiboz.wordpress.com/
http://wss_id.org/blogs/muhammad_ridwan_sby
http://www.citywebindo.com/
http://www.lkht.net/artikel_lengkap